Malam ini, kau masih terjebak dalam lingkaran stress yang
sangat menakutkan. Berbagai cara yang sering kulakukan untuk menghilangkan atau
minimal mengurangi tingkat stress, sudah aku lakukan. Tapi untuk kali ini,
sia-sia.
Pukul 22.58 WIB, hampir sejam lewat waktu tidur normalku.
Aku melihat jam itu di layar hapeku. Salah satu gambarnya aku menampilkan
fotoku. Foto yang lumayan manis, karena aku lagi terseyum. Tapi, untuk malam ini. Aku merasa senyum itu palsu !.
Itu bukan senyum manis !. Itu cuma topeng untuk menutupi
keironisan yang aku miliki. Keironisan karena hanya bisa bermain peran sok kuat
dan tegar dihadapan orang lain.
Senyum manisku, senyum bahagia ?. Tentu bukan ! Senyum itu
cuma aku jadikan penutup kemalangan hidup aku. Kemalangan karena menjadi orang
sendirian. Tidak memiliki teman. Memiliki orangtua tapi tak pernah sekalipun
mendengar dan melihat rancangan masa depan yang aku buat. Kemalangan yang
sangat hina !
Haaaaa.. .!!!
Senyumku palsu..!
Saking palsunya yang aku pelihara selama bertahun-tahun.
Kini, aku menjadi kebal untuk menutupi segala ekspresiku.
Sekarang aku jadi munafik ! Gila ! Gilaaa.. .!!