Tidak terasa, puasa tahun ini udah lewat lima hari.
Alhamdulillah juga, puasa aku belum ada yang bolong. Tapi sama seperti
tahun-tahun sebelumnya. Aku shalat tarwih dirumah. Sendirian.
Loh, koq sendirian. Harusnya kan dilakuin bareng-bareng di
masjid ?.
Hmmm, pertanyaan seperti diatas mungkin akan dilontarkan
orang lain terhadapku. Tapi, aku tentu melakukan hal itu tanpa alasan. Alasanku
sampe tak melakukan tarwih jamaah, yaa karena aku trauma diejek teman
sepermainan aku waktu SD.
Yaa, kejadian waktu SD.
Kejadian yang sudah berlalu delapan tahun yang lalu.
Dan masih berbekas diingatanku.
Aku berusaha mencoba untuk melupakan kejadian itu. Karena,
orang yang melakukan hal tersebut sudah pindah rumah dari kompleks. Tapi mau
diapa. Aku gak bisa. Lagian, shalat tarwih sendirian, aku malah merasa lebih
tenang. Doa sepanjang apapun, semenangis model apapun, semua bisa mengalir
begitu saja jika shalat sendirian.
Plus, shalat tarwih kan memang bisa dilakukan sendirian. So,
aku gak salahkan. ^_^
Tapi jujur ya, pengen banget shalat tarwih di masjid lagi.
Hal itu bukan hanya dari kemauanku, tapi juga dari sisi kepindahan kami tahun
depan. Yaa, pindah rumah. Beginilah, jika tinggal di rumah dinas. Masa kerja
habis (pensiun), yaa harus tinggalin rumah dinas tersebut.
I hope sih, saat aku dan keluarga sudah pindah rumah nanti.
Kehidupan kami makin baik dan yang terpenting, Tuhan selalu melimpahkan
perlindungan dan rezeki-Nya kepada kami.
0 komentar:
Posting Komentar