From Tissue To Sapu Tangan

Selasa, 24 Juni 2014


"tulisan ini pernah aku publish dalam rangka event #30DaySaveEarth pada 31/10/2013"

Tissue. 

Siapa sih yang tidak tau dengan benda ini. Benda yang mungkin menjadi salah satu barang wajib bawaan di tas. Tidak bisa dipungkiri ya, tissue itu memang banyak kegunaannya. Yaa, salah satunya lap saat kita berkeringat.



Jujur saja, beberapa bulan yang lalu aku menjadi sosok yang selalu membawa tissue. Tanpa membawa tissue ke kampus, rasanya hampir sama jika tidak membawa uang atau handphone. Meskipun begitu, aku tau dan sadar bahwa tissue adalah salah satu benda yang tak dapat di daur ulang.

Saat pemberian tugas mencari isu-isu global oleh dosenku. Kesadaranku terhadap kesalahan memakai tissue muncul. Terbayang dalam ingatan, jika sehari aku bisa menghabiskan 4 sampai 8 lembar tissue. Padahal, menurut artikel yang aku copy paste untuk tugasku menyebutkan bahwa satu pohon berumur enam tahun hanya bisa menghasilkan 2 pack tissue saja, atau 40 lembar. Itu artinya, kurang lebih 10 hari aku sudah membabat habis satu pohon. Padahal, satu pohon bisa menghasilkan kebutuhan oksigen untuk tiga orang.

Belum lagi dengan zat kimia (pemutih) yang digunakan untuk mewarnai tissue agar terlihat lebih putih dan bersih. Dimana, zat kimia (pemutih) tersebut bersifat karsinogen (pemicu kanker). Bayankan saja, zat karsinogen (pemicu kanker) menempel di wajah, di tangan, dan daerah tubuh lain yang biasa kita lap menggunakan tissue.



Oleh karena itu, aku pun mulai beralih menggunakan sapu tangan. Memang tidak sepraktis tissue. Karena, tissue yang sudah digunakan bisa langsung dibuang, sedangkan sapu tangan harus dicuci dulu baru bisa dipakai lagi. Tapi, apa sih artinya mencuci selembar kain tipis dan kecil dibandingkan memakai tissue terus-menerus. Dimana, dengan kita memakai tissue yang terus-menerus itu membuat kita otomatis menjadi kontributor dalam kerusakan hutan.

So, yuk jaga bumi kita. Cukup dengan mengganti kebiasaan menggunakan tissue ke sapu tangan :)

0 komentar:

Posting Komentar